Life Cycle Assessment (LCA) dan Penerapannya (https://youtu.be/kF3giszQdIY?si=0cRlI8CZUs-WeAfA )
1. Definisi dan Tujuan
“Life Cycle Impact Assessment" (LCIA) adalah tahap dalam analisis siklus hidup produk di mana hasil inventaris (input dan output) dikaitkan dengan kategori dampak lingkungan untuk mengukur seberapa besar dampak tersebut. Tujuannya adalah memberikan gambaran kuantitatif dan kualitatif terhadap potensi dampak lingkungan dari suatu produk atau sistem, sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih berkelanjutan.
2. Langkah-langkah Utama Dalam LCIA
Dalam LCIA dibahas empat langkah utama:
- Klasifikasi : mengelompokkan hasil inventaris (misalnya emisi CO₂, penggunaan air, limbah padat) ke dalam kategori-dampak (misalnya pemanasan global dan penggunaan sumber daya).
- Karakterisasi : mengkuantifikasi kontribusi setiap input/output terhadap kategori dampak, menggunakan faktor karakterisasi (misalnya kg CO₂-eq untuk emisi rumah kaca).
- Normalisasi : membandingkan hasil karakterisasi dengan nilai rujukan (misalnya dampak per kapita atau total nasional) agar lebih kontekstual.
- Weighting : memberikan bobot terhadap kategori dampak berdasarkan pentingnya atau prioritas (meskipun ini lebih subjektif) untuk menyederhanakan hasil sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
- Pemanasan global: dampak akibat emisi gas rumah kaca menyebabkan peningkatan suhu global.
- Eutrofikasi: akumulasi nutrien di badan air yang menyebabkan pertumbuhan ganggang berlebihan dan kehilangan oksigen.
- Penggunaan lahan: perubahan penggunaan lahan yang dapat mengurangi keanekaragaman hayati dan meningkatkan emisi.
- Penggunaan air: konsumsi air yang besar dalam suatu proses dapat menimbulkan tekanan pada sumber daya air lokal.
- Deplesi sumber daya: penggunaan bahan baku yang terbatas atau sulit diperbaharui.
Dalam tahap interpretasi, langkah-langkah yang dilakukan adalah:
- Mengidentifikasi isu-isu utama dari hasil LCIA, misalnya kategori yang memiliki dampak terbesar atau proses yang paling kritis.
- Mengevaluasi konsistensi metodologi dan data, memastikan bahwa batas sistem, asumsi, dan data inventaris sesuai dengan definisi goal & scope.
- Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil, termasuk menyebutkan keterbatasan studi dan sensitivitas hasil terhadap asumsi yang dibuat.
- Video menekankan bahwa “karakterisasi adalah jantung LCIA” karena di sinilah input atau output diubah menjadi angka yang dapat dibandingkan dan dianalisis.
- Contoh yang disampaikan ketika emisi NOₓ diklasifikasikan ke kategori “pencemaran udara” dan kemudian dikarakterisasi dengan faktor untuk menilai dampaknya terhadap kesehatan manusia.
- Struktur normalisasi dan weighting dijelaskan sebagai langkah lanjutan yang membantu menyederhanakan hasil menjadi satu skor atau ranking yang bisa digunakan manajemen.
- Video juga mengingatkan bahwa meskipun weighting memudahkan, ia membawa unsur subjektif dan harus digunakan dengan transparan dan hati-hati.
Dari video ini saya belajar bahwa LCIA bukan hanya
soal pengumpulan data, tetapi lebih tentang bagaimana data tersebut
diinterpretasikan dan dikaitkan dengan dampak lingkungan yang nyata. Proses
seperti normalisasi dan weighting sangat membantu dalam membuat hasil lebih
relevan untuk pengambilan keputusan, namun juga mengandung unsur nilai dan
subjektivitas yang harus disadari. Dalam konteks studi saya (analisis snack kemasan), pemahaman ini sangat relevan karena saya bisa
melihat bahwa bukan hanya proses produksi yang penting, tetapi juga bagaimana
dampaknya di komunikasikan melalui kategori dampak dan interpretasi yang tepat.
Dengan demikian, hasil LCA dapat digunakan untuk merekomendasikan perubahan
kemasan atau proses produksi yang benar-benar berdampak positif terhadap
lingkungan.
No comments:
Post a Comment