Friday, November 21, 2025

Tugas Terstruktur 09 - Analisis Desain Produk dengan Prinsip DfE

 


 Produk Yang dipilih: Botol Shampoo 300  ml

Analisis Desain Awal:

a. Fungsi Utama Produk

  • Wadah untuk menyimpan cairan shampoo.
  • Memudahkan konsumen menuangkan shampoo ketika digunakan.
  • Melindungi isi dari kontaminasi, kebocoran, dan paparan udara.

b. Material yang Digunakan

  • Botol utama: Plastik PET (Polyethylene Terephthalate).
  • Tutup flip: Plastik PP (Polypropylene).
  • Label stiker: Film plastik + tinta cetak.
  • Isi produk: Shampoo berbahan surfaktan, pewangi, zat pengental, air.

c. Pengamatan Elemen Desain

  • Bentuk: Silinder oval, leher sempit, tutup cukup tebal.
  • Ukuran: 18 cm tinggi, kapasitas 300 ml.
  • Warna: Botol berwarna biru/hijau solid, transparansi rendah.
  • Desain: Banyak elemen dekoratif pada label, menggunakan tinta warna tebal.
  • Komponen: Botol dan tutup tidak mudah dipisahkan oleh pengguna.

Identifikasi Masalah Lingkungan Sesuai Prinsip DfE:

a. Material

  • PET dan PP adalah plastik yang bisa didaur ulang, namun warna gelap membuat daur ulang lebih sulit.
  • Label menggunakan film plastik + tinta tebal → sulit dipisahkan saat proses recycling.
  • Produk mengandung bahan kimia sintetis yang dapat mencemari air bila tidak diolah dengan benar.

b. Produksi

  • Proses blow molding untuk botol PET membutuhkan energi cukup tinggi.
  • Penggunaan pewarna solid pada botol menambah proses tambahan dalam manufaktur.
  • Label multi-layer meningkatkan penggunaan material tambahan.

c. Penggunaan

  • Botol tidak dirancang untuk refill, sehingga cenderung sekali pakai.
  • Konsumen cenderung membuang botol sebelum benar-benar kosong karena bentuk bagian bawah menyisakan cairan.

d. Akhir Siklus Hidup

  • Botol dan tutup berbeda material → harus dipisahkan untuk daur ulang, namun pengguna jarang melakukannya.
  • Label plastik sulit dilepas dan mengganggu proses recycling.
  • Warna gelap mengurangi nilai jual daur ulang.

Rekomendasi Perbaikan Desain

Rekomendasi 1: 
  • Gunakan Material Warna Transparan
  • Ganti botol dari warna solid menjadi transparan bening.
Alasan:
  • Mudah didaur ulang dan diterima lebih banyak fasilitas daur ulang.
  • Konsumen bisa melihat sisa isi sehingga mengurangi pemborosan.
Rekomendasi 2: Desain “Refill-friendly”
  • Buat botol yang bisa diisi ulang (reusable) atau bentuk yang kompatibel dengan sistem isi ulang di minimarket/supermarket.
Alasan:
  • Mengurangi konsumsi plastik per penggunaan.
  • Memperpanjang umur pakai wadah.
Rekomendasi 3: Kurangi Komponen Label
  • Gunakan label berbahan kertas yang mudah terlepas, atau sablon langsung pada botol (direct printing).
Alasan:
  • Mengurangi limbah plastik.
  • Mempermudah proses daur ulang sehingga botol bisa diproses tanpa pemisahan intensif.


No comments:

Post a Comment